PANTI ASUHAN YATIM PIATU DAN DHUA’AFA

“NOER FATHONI AFIFAH”

Akte Notaris No 14 Tanggal 20 Januari 2004.

Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor:AHU-4899.AH 01.02.Tahun 2008 NPWP:02.154.767.4-503.000.

Bank Muamalat No Rek:903 525 1199. an Moch Abd Zarqoni.

BNI 46 No Rek:0484 788 985.an Moch Abd Zarqoni. BRI No Rek:304 301 002 924 502.an Moch Abd Zarqoni.

ALAMAT

Kp.Tegalrejo RT,06/13 Kelurahan Tambak aji Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang 50185.

Hp:Indsat:081 575 603 584.XL:0877 3131 5234.

Website: zarqonipeduli.blogspot.com/ E-mail:admpantiasuhan@gmail.com.

Senin, 09 April 2012

6 PRINSIP BERKOMUNIKASI YANG ISLAMI


Asslm. Wr.Wb.
Seseorang yang dimuliakan Allah Swt, Imam Ghozali dalam suatu dakwahnya kepada murid-muridnya memberikan gambaran bahwa yang paling tajam dalam kehidupan manusia ini bukanlah tajamnya pedang yang terhunus atau pisau….tapi yang paling tajam dalam kehidupan ini adalah lidah manusia. Karena lidahlah maka seseorang bisa membunuh yang lain, karena lidahlan seseorang bisa bercerai dengan pasangannya, bahkan karena lidah pula banyak orang yang dihinakan oleh Allah Swt.
Sebagai hamba Allah yang berTAWQA, maka hendaklah setiap omongan yang keluar dari mulud ini selalu mencakup ke 6 kriteria ucapan-ucapan yang diridhai Allah Swt.
Nabi Muhammad bersabda,
Barangsiapa yang percaya kepada Allah dan hari Akhir (Qiamat) maka hendaklah ia berbicara dengan perkataan yang baik atau diam (HR. Bukhari-Muslim)
1. QAULAN SADIDA (perkataan yang jujur)
Qaulan Sadida artinya pembicaraan yang benar, jujur, lurus, tidak bohong, dan tidak berbeli-belit.
Allah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar (Al-Ahzab[33]: ayat 70)
Tidak Bohong
Arti kata dari qaulan sadida adalah tidak bohong. Nabi Muhammad saw bersabda,
“Jauhi bohong, karena bohong membawa kamu pada dosa, dan dosa membawa kamu pada neraka. Lazimkanlah berkata jujur, karena jujur membawa kamu pada kebajikan, dan kebajikan membawa kamu pada surga”.
Al-Qur’an menyuruh kita selalu berkata benar, supaya kita tidak meninggalkan keturunan yang lemah.
Bahaya Bohong
Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa orang beriman tidak akan berdusta. Dalam perkembangan sejarah, umat Islam sering dirugikan karena berita-berita dusta. Yang paling parah ketika bohong memasuki teks-teks suci yang menjadi rujukan. Kebohongan tidak berhasil memasuki Al-Qur’an karena keaslian Al-Qur’an dijamin oleh Allah hingga hari Qiamat.
2. QAULAN BALIGHA (perkataan yang menyentuh qalbu)
Kata baligh berarti fasih, jelas maknanya , menyentuh qalbu, terang, tepat mengungkapkan apa yang dikehendaki. Oleh karena itu, prinsip qaulan baligha dapat diterjemahkan sebagai prinsip komunikasi yang efektif.
Sebagai seorang mubaligh, maka berdakwahlah dengan hati yang ikhlas, begitu juga jama’ahnya menerima pencerahan dengan ikhlas…insya Allah petunjuk Allah akan turun pada hamba-bambaNya yang ikhlas.
Allah berfirman:
…dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang menyentuh pada qalbu mereka.(An-Nisaa [4]: ayat 63)
3. QAULAN KARIMA (perkataan yang mulia)
Kata qaulan karima mengandung dua hal, yakni:
(1) berkenaan dengan tuntunan berakhlak kepada Allah,
(2) berkenaan dengan tuntunan berakhlak mulia kepada kedua orang tua. Tuntunan akhlak kepada kedua orang tua, antara lain: keharusan berbakti kepada orang tua, dan mengurus orang tua di saat mereka sudah usia lanjut ataupun saat sedang sakit. Jika seorang anak mengikuti perintah Allah ini, ia akan selamat di dunia maupun di akhirat.
Allah berfirman,
…maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Al-Israa’ [17]: ayat 23)
4. QAULAN MA’RUFA (perkataan yang baik)
Betapa pentingnya berbicara dengan kata-kata yang baik dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun, dengan sarat pembicaraannya itu akan mendatangkan pahala dan manfaat, baik bagi dirinya sebagai komunikator maupun bagi orang yang mendengarkan sebagai komunikan.
Allah berfirman:
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan perasaan si penerima.(Al-Baqarah [2]: ayat 263)
5. QAULAN LAYYINA (perkataan yang lembut)
Allah swt memerintahkan kepada Nabi Musa dan Nabi Harun untuk mendakwahkan ayat-ayat Allah kepada Firaun dan kaumnya. Firaun sebagai seorang Raja Mesir memiliki watak keras, sombong, dan menolak ayat-ayat Allah, bahkan menantang Allah dengan mengaku sebagai Tuhan.
Nabi Muhammad saw mencotohkan kepada kita bahwa beliau selalu berkata lemah lembut kepada siapa pun, baik kepada keluarganya, kepada kaum muslimin yang telah mengikuti nabi, maupun kepada manusia yang belum beriman.
Allah berfirman:
maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”. (Tahaa[20]: ayat 44)
6. QAULAN MAYSURA (perkataan yang pantas /memberi harapan)
Salah satu prinsip komunikasi dalam Islam adalah setiap berkomunikasi harus bertujuan mendekatkan manusia dengan Tuhannya dan hamba-hambanya yang lain. Islam mengharamkan setiap komunikasi yang membuat manusia terpisah dari Tuhannya dan hamba-hambanya.
Seorang komunikator yang baik adalah komunikator yang mampu menampilkan dirinya sehingga disukai dan disenangi orang lain. Untuk bisa disenangi orang lain, ia harus memiliki sikap simpati dan empati.
Allah berfirman:
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu  yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas        (Al-Israa’[17]: ayat 28)
Demikian, semoga bermanfaat.
Wasslm. Wr.Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar