PANTI ASUHAN YATIM PIATU DAN DHUA’AFA
“NOER FATHONI AFIFAH”
Akte Notaris No 14 Tanggal 20 Januari 2004.
Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor:AHU-4899.AH 01.02.Tahun 2008 NPWP:02.154.767.4-503.000.
Bank Muamalat No Rek:903 525 1199. an Moch Abd Zarqoni.
BNI 46 No Rek:0484 788 985.an Moch Abd Zarqoni. BRI No Rek:304 301 002 924 502.an Moch Abd Zarqoni.
ALAMAT
Kp.Tegalrejo RT,06/13 Kelurahan Tambak aji Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang 50185.
Hp:Indsat:081 575 603 584.XL:0877 3131 5234.
Website: zarqonipeduli.blogspot.com/ E-mail:admpantiasuhan@gmail.com.
Sabtu, 07 April 2012
KONFERENSI IBLIS
Asslm.Wr.Wb,
Ma’a syiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah,
Kita mungkin sudah terbiasa dengar sebutan Iblis, syaithan dan jin, namun siapa sebenarnya mereka itu? Kenapa didalam Al-Qur’an tidak pernah disebutkan penghuni-penghuni Neraka itu dengan sebutan Iblis dan syaithan? Allah selalu meyebutkan bahwa kebanyakan isi Neraka itu dari golongan jin dan manusia.
Bahwa sebelum Adam diciptakan, Allah SWT telah menciptakan makhluk yang bernama Iblis (yang sebelumnya sangat taat kepada Allah sebagaimana malaikat-malaikat)
Allah berfirman:
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Al-Hijr [15]: ayat 27)
Jin yang diciptakan Allah pertama kali inilah yang bernama Iblis sebagai nenek moyangnya bangsa jin-jin, sebagaimana Adam sebagai nenek moyangnya manusia.
Sedangkan syaithan itu bukanlah makhluk, tapi kata sifat…perilaku yang dikutuk oleh Allah. Disebutkan didalam Al-qur’an bahwa perilaku syaithan ini terdiri dari jin-jin dan manusia seperti yang disebutkab dalam firman Nya:
Dari kejahatan (bisikan) syaithan yang biasa bersembunyi
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
dari (golongan) jin dan manusia. (An-Naas[114]: ayat 4,5,6)
Yang sangat berbahaya adalah syaithan dari jenis manusia, mereka cantik-cantik dan tampan-tampan yang dengan keahliannya bisa membius manusia untuk menjauh dari Allah SWT, menjauh dari kehidupan yang Islami.
Karena Iblis telah dikutuk oleh Allah, maka Iblis beserta anak-cucunya yang kafir(syaithan) akan terus menggoda manusia hingga Qiamat nanti.
Allah berfirman,
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir (Al-Baqarah [2]: ayat 34)
Semoga kisah dibawah ini bisa menjadikan kita semua hati-hati dalam setiap bertindak agar tidak tergoda oleh Iblis dan anak buahnya yang dikutuk Allah SWT.
Dikisahkan bahwa dalam sebuah konferensi bagi iblis (nenek moyangnya jin) anak cucunya jin-jin ditetapkanlah empat hal:
- Pertama, iblis dan jin-jin tidak dapat melarang kaum muslimin pergi beribadah ke mesjid.
- Kedua, mereka tidak dapat melarang kaum muslimin membaca al-Qur’an dan mencari kebenaran.
- Ketiga, mereka tidak dapat melarang kaum muslimin mendekatkan diri kepada Tuhan mereka, Allah SWT dan pembawa risalah-Nya Muhammad SAW.
- Keempat, pada saat kaum muslimin melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan iblis dan jin-jin akan lemah dan lumpuh.
Oleh karena itu, konferensi menetapkan, biarlah umat Islam tetap pergi ke mesjid, biarlah mereka melakukan kebiasaan mereka, tetapi CURI WAKTU MEREKA, ini kata kunci kita, sehingga mereka tidak punya waktu lagi untuk mendekatkan diri kepada Allah. “Inilah yang akan kita lakukan!” kata pimpinan konferensi.“Alihkan perhatian mereka dari usaha mendekatkan diri kepada Allah dan awasi terus kegiatan mereka sepanjang hari.”
“Bagaimana kami melakukannya?” Tanya peserta konferensi (jin-jin)lainnya. “Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, ciptakan budaya agar mereka selalu sibuk dalam urusan dunia,” kata sang Iblis.“Rayu mereka agar suka belanja, belanja dan belanja. Berhutang, berhutang dan berhutang.” Iblis melanjutkan, “bujuk para istri agar bekerja di luar rumah sepanjang hari dan para suami bekerja 6 -7 hari dalam seminggu, sehingga mereka merasakan jiwa mereka hampa, hati mereka gersang dan hidup ini sangat kosong walaupun mereka mengaku Muslim dan suka beribadah. Jangan biarkan mereka menghabiskan waktu berkumpul bersama anak-anak mereka.”
“Jika keluarga mereka mulai tidak harmonis, mereka akan merasa bahwa rumah mereka bukanlah tempat yang nyaman untuk kembali sepulang bekerja. Ciptakan dan dorong terus cara berfikir seperti itu agar mereka tidak mendapat ketenangan di rumah.”
“Pikat mereka untuk membunyikan radio dan kaset selama mereka berkendaraan. Dorong mereka untuk menyetel TV, CD, VCD dan PC di rumah mereka sepanjang hari. Bunyikan musik terus menerus di rumah-rumah, di semua restoran dan toko-toko setiap hari. Ciptakan lingkungan yang jauh dari suasana Islami. Hal ini akan mempengaruhi hati dan pikiran mereka sehingga jiwa mereka rusak dan rusak pula lah hubungan mereka dengan Allah dan rasul-Nya. Penuhi meja-meja rumah mereka dengan bacaan-bacaan (majalah & koran)yang banyak menyita waktu. Cekoki mereka dengan berbagai gosip setiap hari. Serang mereka denga berbagai iklan-iklan di televisi, radio, koran, majalah dan di jalanan sampai mereka banyak membeli yang sesungguhnya mereka tidak perlu. Dorong agar mereka menghidupkan budaya konsumtif.
“Muat gambar-gambar wanita cantik, itulah kesenangan para suami. Buka aurat mereka, perlihatkan kelangsingan tubuh dan kulit yang mulus, di majalah, TV dan iklan untuk menggiring para suami berfikir bahwa PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami tidak tertarik lagi pada isteri-isteri mereka.” “Bila para istri atau suami merasa lelah dan jenuh, giringlah mereka untuk datang mencari hiburan ke kafe-kafe, pusat-pusat hiburan dan belanja. Jangan sampai mereka datang ke masjid untuk shalat berjamaah, ke pengajian, ke ustadz/kiyai nanti mereka jadi jauh dari kita.”
“Buatlah kegemaran dan ketergantungan pada makanan modern yang bermerk, yang bergengsi, yang sedang trend, fastfood, yang secara tak disadari akan merusak kesehatan mereka. Jauhkan mereka dari makanan-makanan alami. Ciptakan pandangan bahwa makanan yang alami (seperti umbi-umbian dan tumbuh-tumbuhan) itu ketinggalan zaman, kampungan dan seterusnya. Ini strategi kita menyerang mereka dari sisi makanan. Ketika mereka akan memakan sesuatu, lupakan ingatan mereka dari halal, haram dan syubhat. Buat mereka tidak sempat memikirkan itu.” “Ingat!” kata Iblis bersemangat,
“Makanan punya pengaruh kuat terhadap jiwa. Jiwa itulah yang akan kita rusak tanpa mereka sadari. Inilah jalan yang bisa kita lakukan.”
“Jangan lupa, ciptakan dalam fikiran mereka bahwa sumber kebahagiaan itu adalah UANG… UANG… dan UANG, sehingga mereka terus mencarinya dengan menghalalkan segala cara. Ciptakan kesenangan itu pada HARTA, BENDA, POPULARITAS dan KEKUASAAN. Habiskan waktu mereka untuk mencari dan mendapatkan itu semua.”
“Buatlah para isteri menjadi sangat letih pada malam hari. Buatlah mereka sering sakit kepala. Jika para isteri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka dia akan mulai mencari di luar. Inilah yang akan mempercepat retaknya sebuah keluarga.”
“Sibukkan mereka terus menerus sehingga tidak lagi punya waktu untuk mendalami agama dan mengkaji bagaimana Allah menciptakan alam semesta.”
“Kosongkan hati mereka. Arahkan mereka ke tempat-tempat hiburan, fitness, pertandingan-pertandingan, konser musik dan bioskop. Buatlah mereka menjadi SIBUK, SIBUK, DAN SIBUK. Perhatikan, jika mereka jumpa dengan orang shaleh, bisikan gosip-gosip dan percakapan tidak berarti sehingga percakapan mereka tidak berdampak apa-apa.” “Isi kehidupan mereka dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak punya waktu untuk mengkaji kebesaran Allah. Dan dengan segera mereka akan merasa bahwa keberhasilan, kebaikan, kesehatan keluarga adalah merupakan hasil usahanya yang kuat (bukan atas izin Allah).”
Para iblis dan jin-jinpun berteriak gembira: “PASTI BERHASIL, PASTI BERHASIL… RENCANA YANG BAGUS….!!!!. “Ingat!” pimpinan konferensi kembali menegaskan, “Sekali lagi saya mengingatkan. Biarkan mereka menjalankan agama mereka: pergi ke masjid, shalat, pengajian, dan membaca Al-Qur’an. Tapi, pengaruhi hati dan fikiran mereka dari sisi lain. CURI WAKTU MEREKA dan ALIHKAN PERHATIAN MEREKA. Dari sisi itu kita bisa masuk dan cara itulah yang ampuh untuk menjalankan misi kita. Biarkan mereka seperti taat beragama tetapi sesungguhnya jiwa, cara hidup dan cara berfikir mereka jauh dari agama.”
Iblis dan jin-jin kemudian pergi menyebar dengan penuh semangat melakukan tugas untuk membuat kaum muslimin menjadi lebih sibuk dalam urusan dunia, mencari kesenangan, pesta dan hura-hura. Dan, hanya menyisakan sedikit saja waktu buat Allah sang Pencipta. Tidak lagi punya waktu untuk bersilaturrahmi dan saling mengingatkan akan agama, kebenaran, Allah dan rasul-Nya.
Semoga kita semua bisa benar-benar menjauhkan diri dari segala tipu daya Iblis dan jin-jin tersebut, sehingga kita semua tergolong hamba-hamba yang muttaqin, hamba-hamba yang bertaqwa.. amin.
Wasslm.Wr.Wb,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar