PANTI ASUHAN YATIM PIATU DAN DHUA’AFA

“NOER FATHONI AFIFAH”

Akte Notaris No 14 Tanggal 20 Januari 2004.

Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor:AHU-4899.AH 01.02.Tahun 2008 NPWP:02.154.767.4-503.000.

Bank Muamalat No Rek:903 525 1199. an Moch Abd Zarqoni.

BNI 46 No Rek:0484 788 985.an Moch Abd Zarqoni. BRI No Rek:304 301 002 924 502.an Moch Abd Zarqoni.

ALAMAT

Kp.Tegalrejo RT,06/13 Kelurahan Tambak aji Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang 50185.

Hp:Indsat:081 575 603 584.XL:0877 3131 5234.

Website: zarqonipeduli.blogspot.com/ E-mail:admpantiasuhan@gmail.com.

Senin, 09 April 2012

MANUSIA MAKHLUK ABADI


Asslm. Wr.Wb.
Kebanyakan orang merumuskan dirinya sebagai tubuh yang terbatas, tetapi manusia bukanlah tubuh yang terbatas, bahkan dibawah mikroskop, bagian terkecil dari daging manusia yang sudah tidak bisa dibelah lagi yang berupa atom itu betul-betul dicermati, manusia adalah sebuah ladang dan gudangnya energi, selalu bergerak dan bergerak tanpa berhenti sedetikpun mengintari orbitnya dengan kecepatan tertentu.
Energi bergerak kedalam bentuk, melalui bentuk dan keluar dari bentuk” . Seseorang pergi keseorang teolog dan bertanya : ”Siapa yang mencitakan alam semesta ini?” Dan ia akan berkata, ”Tuhan” . Jelaskanlah tentang Tuhan .” Dulu , sekarang maupun nanti Tuhan selalu ada, tidak pernah bisa diciptakan atau dihancurkanp”. Jadi kalau ada yang beranggapan bahwa manusia adalah sekedar seonggok daging yang berlarian kesana kemari, coba direnungkan lagi. Manusia adalah makhluk spiritual! Manusia adalah ladang energi, selalu bergerak yang beroperasi disebuah ladang energi yang besar. Manusia  makhluk spiritual, secara fisik merupakan gumpalan-gumpalan energi yang kekal dan abadi, selamanya, tidak akan punah dan musnah.
Al-Qur’an telah menjelaskan, bahwa manusia adalah makhluk yang ”kekal dan abadi. Sejak dulu mulai dari alam Ruh, lahir kedunia, mati, kemudian masuk alam Barzah dan dibangkitkan kembali nanti dihari Qiamat, sampai hari berhisab, kemudian manusia-manusia mendiami Surga atau Neraka, manusia tetap ada dan abadi selamanya. Diri manusia tetap ada, ia hanya ”berubah bentuk” seperti energi, dari setetes mani, segumpal darah, segumpal daging, menjadi bayi, anak-anak, manusia remaja, manusia dewasa, orang tua, wafat masuk alam Barzah, berbangkit dikumpulkan di Padang Mahsyar, dihisab, mendiami Surga atau Neraka, abadi selama lamanya, sang ”ruh” tetap ada dan ”abadi”, itulah manusia makhluk energi.
Allah SWT menghendaki dunia ini sebagai tempat bertemunya dua hal yang saling berlawanan, dua jenis yang saling berlolak belakang, dua makhluk yang saling membutuhkan, dua kubu yang saling bersebarangan, dua pendapat yang saling membenarkan, kebenaran dan kesalahan, kebaikan dan keburukan, kebahagiaan dan kesedihan, dan masih banyak lagi…memang Allah SWT menciptakan apa-apa yang ada dilangit dan dibumi ini serba berpasang-pasangan dan serba seimbang, coba perhatikan… ciptaan Allah yang manakah yang tidak seimbang? Allah telah menjadikan semua makhluk ciptaan-Nya, segala sesuatu berpasang pasangan hanya ada dua macam energi yaitu energi positif dan energi negatif. Energi positif akan menarik unsur positif dan energi negatif akan menarik unsur negatif pula.
Allah berfirman,
Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (Yasin [36]: ayat 36)
Energi positif bersumber pada Allah SWT penguasa tunggal dialam semesta yang pada akhirnya akan berkumpul di dalam Surga Allah selamanya. Begitu juga energi negatif bersumber pada kekuatan syaitan yang pada akhirnya akan berkumpul di dalam Neraka selamanya, yang telah disediakan Allah SWT.
Sebagai makhluk energi yang kekal dan abadi, manusia akan menghimpun energi positif atau negatif didalam dirinya. Energi positif dalam diri seseorang akan menarik kekuatan positif, demikian pula energi negatif dalam diri seseorang akan menarik kekuatan negatif. Setiap saat selalu terjadi pergumulan antara kekuatan negatif dan positif didalam diri seseorang. Kekuatan mana yang akan menang? Tergantung kemana seseorang berpihak.
Jika seseorang berpihak pada Allah, kekuatan positif akan menguasai orang tersebut, dan tempat akhir  adalah Surga yang abadi yang disediakan untuk hamba-hamba Allah yang bertaqwa. Jika seseorang selalu berpihak pada syaitan, maka kekuatan negatif akan menguasai orang tersebut dan tempat akhir  adalah Neraka yang abadi, yang disediakan bagi hamba-hamba Allah yang kafir dan mengingkari ayat-ayat Allah.
Fikiran dan hati seseorang adalah kekuatan yang dapat menghimpun energi positif atau negatif didalam diri seseorang. Jika fikiran dan hati seseorang dipenuhi hal negatif, putus asa, tidak ada harapan, kebencian, dendam, dengki, kemiskinan, kemelaratan, kejengkelan, musyrik, tidak percaya pada kebesaran Allah, tidak percaya pada kehidupan akhirat dan lain sebagainya, maka hidup orang tersebut akan diselubungi energi negatif yang akan membawa orang tersebut pada kesengsaraan didunia dan diakhirat.
Allah berfirman,
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke Neraka Jahannam; mereka “kekal” di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Al-Bayyinah [98]: ayat 6)
Jika fikiran dan hati seseorang dipenuhi hal positif, beriman dan bertaqwa pada Allah, percaya adanya kehidupan akhirat, sabar, ikhlas, tawakal, optimis, penuh harapan, penuh rasa syukur, bahagia, nyaman, tentram, merasa berkecukupan, ridha atas kehendak Allah dan lain sebagainya, maka hidup orang tersebut akan diselubungi energi positif yang akan membawa orang tersebut pada kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat.
Allah berfirman,
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. . (Al-Bayyinah [98]: ayat 7)
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Surga ‘Adnin yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka “kekal” di dalamnya “selama-lamanya”. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. .(Al-Bayyinah [98]: ayat 8)
Perhatikan apa yang menguasai hati dan fikiran kita saat ini, unsur positif atau negatif kah? Kita, manusia adalah makhluk energi yang kekal dan abadi, hidup dan mati kita hanya suatu proses perubahan bentuk, sedangkan ruh kita tetap ada dan selalu ada, sejak dialam ruh hingga menempati Surga yang abadi atau Neraka yang abadi.
Allah berfirman,
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaan. (Asy-Syam [91]: ayat 8)
Jika kita berpihak pada Allah, maka energi positif akan menguasai hidup kita, yaitu jiwa yang penuh ketaqwaan, jika kita berpihak pada syaitan, maka energi negatif akan menguasai kehidupan kita, yaitu jiwa yang penuh dengan kefasikan.
Allah berfirman,
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah ”membersihkan” siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (An-Nur [24]: ayat 21)
Sebagai makhluk energi, manusia adalah makhluk yang kekal dan abadi. Manusia tidak akan pernah hancur dan musnah. Manusia  hanya berubah bentuk, dimulai dari setetes air, ruh yang ditiup didalam kandungan, anak bayi, manusia dewasa, mati sebagai mayit, masuk alam barzah, hari kebangkitan, kehidupan Surga atau Neraka yang abadi. Sudahkan kita persiapkan untuk menempuh perjalan panjang yang tidak ada batas ruang dan waktu itu? Setiap manusia akan menempuh perjalanan panjang yang tak terbatas. Oleh karena itu, jangan terpesona dan terpedaya oleh kehidupan dunia yang hanya sementara ini, perjalanan hidup manusia masih panjang, tidak akan pernah berakhir.
Allah berfirman,
Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (Fathir [35]: ayat 5)
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni Neraka yang menyala-nyala.(Fathir [35]: ayat 6)
Sebagian besar manusia hanya fokus pada kehidupan dunia saja, mereka tidak mempersiapkan diri untuk kehidupan yang panjang dan abadi. Manusia hanya mempersiapkan diri untuk kehidupan sesaat, yaitu kehidupan dunia, mereka sekolah, menuntut ilmu, bekerja di kantor, berdagang, ikut program asuransi, menghimpun kekayaan, simpanan melimpah di bank, deposito di bank, membuat rumah mewah, investasi dimana mana, semua hanya untuk kehidupan yang singkat di dunia yang fana ini. Sebagai makhluk energi mereka lupa dan tidak menyadari bahwa mereka adalah makhluk abadi, yang tidak akan binasa selamanya, di dunia ini adalah ajang penilaian untuk memasuki & menempuh perjalanan panjang tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Kematian bukan berarti akhir dari segala galanya, kematian hanya perubahan bentuk energi & kematian merupakan awal dari kehidupan panjang di akhirat nanti.
Allah berfirman,
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Hasyr [59]: ayat 18)
Agar kita dapat menempuh perjalan panjang menembus ruang dan waktu, dengan selamat dan aman kita perlu menghimpun energi positif dalam diri kita. Energi positif bisa didapat dengan selalu mendekatkan diri pada sumber energi positif yang tak terbatas yaitu Allah SWT. Tanamkan sifat positif dalam hati dan fikiran, Iman, Taqwa, Tawakal, Syukur, Ikhlas, Selalu berbuat kebaikan , Ingat pada Allah dimanapun berada, ikuti perintah-Nya jauhi larangan-Nya.  Kita harus sadar bahwa manusia adalah makhluk energi yang abadi, dan manusia tidak akan pernah hancur dan musnah, manusia  hanya ”berubah bentuk”. Perjalanan setiap manusia tanpa kecuali akan berakhir didalam Surga yang kekal atau Neraka kekal abadi selamanya.
Energi positif bisa kita himpun dengan banyak ingat pada Allah SWT, membaca Al-Qur’an dan memahami artinya, shalat dengan benar dan khusuk, perbanyak untuk dzikir, bangun di malam hari , terutama sepertiga malam terakhir untuk mengerjakan shalat tahajjud yang dilanjutkan dengan shalat subuh berjamaah di masjid yang terdekat, Jadilah kita, umat Islam ini, sebagai hamba Allah yang penuh dengan taqwa, makhluk energi yang hidup kekal dan abadi di Surga.
Mohon maaf kalau ada kekurangan,
Wasslm. Wr.Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar