PANTI ASUHAN YATIM PIATU DAN DHUA’AFA

“NOER FATHONI AFIFAH”

Akte Notaris No 14 Tanggal 20 Januari 2004.

Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor:AHU-4899.AH 01.02.Tahun 2008 NPWP:02.154.767.4-503.000.

Bank Muamalat No Rek:903 525 1199. an Moch Abd Zarqoni.

BNI 46 No Rek:0484 788 985.an Moch Abd Zarqoni. BRI No Rek:304 301 002 924 502.an Moch Abd Zarqoni.

ALAMAT

Kp.Tegalrejo RT,06/13 Kelurahan Tambak aji Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang 50185.

Hp:Indsat:081 575 603 584.XL:0877 3131 5234.

Website: zarqonipeduli.blogspot.com/ E-mail:admpantiasuhan@gmail.com.

Sabtu, 07 April 2012

“JAHILIYAH MODERN”


Asslm. Wr.Wb.
Dibenak kita  mungkin menangkap kata-kata Jahiliyah ini dengan kebodohan, kuno, kehidupan yang amat sederhana, tidak bisa membaca, dan tidak mempunyai pengetahuan teknologi (ilmiah). Pengertian Jahiliyah dalam hal ini bermakna tidak mengenal TAUHID, tidak menggunakan “hati” dan atau “pikiran” mereka. Masih ingat salah satu bait lagu Bimbo yang sangat populer “bermata tapi tak melihat, bertelinga tapi tak mendengar”. Seperti itulah gambaran Jahiliyah, mereka tahu bahwa yang mereka lakukan itu “salah” tetapi tetap pada kesombongan, keangkuhan, kekerasan, prestise, jabatan, dan tujuan yang akan mengalahkan segalanya.
Sebagai contoh kejadian-kejadian pada zaman Nabi Ibrahim, ajaran Nabi Ibrahim a.s kepada kaumnya, (termasuk ayah kandungnya sendiri) tidak diindahkan sama sekali, agar tidak menyembah dan mempertuhankan berhala-berhala. Perempuan hanya dijadikan budak pemuas nafsunya, anak-anak ditelantarkan. Yang ada pada zaman itu hanya peperangan-peperangan antar suku untuk mencapai tujuan. Siklus kehidupan di dunia ini bagaikan roda yang berputar, silih berganti, kejadian-kejadian di zaman modern ini adalah pengulangan kejadian-kejadian dimasa yang lalu dengan frame yang berbeda.
Maka boleh jadi Jahiliyah pada zaman Arab pra Islam sudah terjadi pada zaman modern ini. Kita banyak menyaksikan bagaimana orang-orang yang terkenal dengan kecerdasan, keintelektualan mereka tapi dengan semena-mena berbuat seenaknya saja demi mencapai suatu tujuan.
Mereka bukan bodoh, tetapi membodohi diri sendiri. Mereka bukan tidak tahu, tapi pura-pura tidak tahu.
Dengan kecerdasannya mereka membodohi masyarakat, terutama masyarakat bawah, dengan kekuasaanya mereka memperbudak rakyat. Itulah gambaran singkat perilaku Jahiliyah di zaman modern ini.
Semoga kita termasuk orang yang selalu diberi cahaya dan petunjuk yang lurus (ihdzinash-shirathal mustaqim), sehingga kita tidak termasuk manusia-manusia dengan sebutan Jahiliyah Modern. Jaman dimana banyak orang yang menganggap salah itu benar dan benar itu nyleneh. Sekarang, semuanya ingin instan dan gampang. Orang-orang tak ingin susah dulu untuk mengalami kesuksesan. Memang kita sadar bahwa zaman jahiliyah modern ini berkembang begitu pesat karena didukung dengan adanya media dan perangkat penyebar informasi canggih yang setiap saat siap menyebarkan ‘kuman-kuman’ perusak akhlak yang mampu bergerak melebihi kecepatan sinar dan menerobos masuk ke rumah-rumah bahkan menyelinap ke kamar-kamar tidur melalui layar kaca televise (TV).
Mungkin itu adalah sebutan yang tepat bagi keadaan kita sekarang. Keadaan dimana mentuhankan hawa nafsu dan hanya memikirkan sesaat. Mereka tak berpikir bahwa ada kehidupan yang abadi. Yang lebih baik dan indah dari pada kehidupan sekarang yang apabila dijalankan dengan benar.
Dewasa ini kita hidup di era jahiliyah modern, materialis yang dengan segala gerakan dan adat istiadatnya telah jauh dari tatanan syariat yang dibawa oleh Rasulullah saw. Nilai-nilai agama dan keruhaniannya telah dicampakkan begitu saja. Akibatnya, kerusakan dan
kebobrokan moral dan etika melanda kebanyakan manusia akhir-akhir ini.
Hidup di abad dan era seperti ini, dimana godaan nafsu dan syahwat mengepung kita dari segala penjuru dan pergaulan bebas meliputi anak mudanya – sungguh tidak mudah. Diperlukan adanya ketahanan diri dan kekuatan iman serta keyakinan bahwa diri kita pasti akan dimintai pertanggung jawaban kelak oleh Allah Ta’ala terhadap semua yang kitalakukan. Kita sangat butuh dengan keberadaan para penyeru kebaikan, para da’i, ustad
dan ulama’ yang dengan fatwa serta pendidikannya akan mengarahkan dan
meluruskan jalan kehidupan kita.
Kita sendiri telah menyaksikan bagaimana kerusakan pergaulan modern pada zaman ini. Berapa banyak wanita harus menutup-nutupi rasa malunya karena ‘kecelakaan’ dengan laki-laki yang bejat. Berapa banyak pula pemuda harus menghabiskan masa mudanya di terali besi karena terjerembab dalam kriminalitas. Dan berapa banyak anak-anak bayi tidak berdosa terlahirkan tidak mempunyai ayah dan tidak mengetahui siapa ayah mereka. Semua
karena kebejatan si wanita dan laki-laki yang terjatuh dalam pergaulan bebas.
Inilah yang diinginkan oleh syaitan, musuh kita. Mereka selalu berusaha menjatuhkan kehormatan dan kemuliaan manusia lewat kemaksiatan dan kemungkaran. Mereka senantiasa mencari kawannya kelak di Neraka. Alangkah rugi orang yang berjalan di belakang iblis yang terkutuk. Alangkah sengsara orang yang tunduk & hanyut pada rayuannya. Memang, jaman sekarang telah menuju jaman jahiliyah modern, salah satu indikasinya adalah banyak yang berpakaian, tapi telanjang, yang paling miris adalah mereka yang telah berjilbab, tetapi perilaku mereka belum menunjukkan identitas keislaman.
Rasulullah SAW bersabda,
“…manusia yang tidak menutupi auratnya tidak bisa mencium bau Surga…” (HR MUSLIM).
Allah berfirman,
” dan beruntung orang-orang yang menyucikan diri, yaitu mereka yang meyebut nama tuhannya lalu shalat, tapi mengapa mereka masih mementingkan kehidupan dunia?, padahal kehidupan akhirat adalah lebih baik dan kekal?” (Al-A’laa : ayat 14-17)
Sdr2ku yang dirahmati Allah,
Mari berhijrah dari jaman jahiliyah modern menuju jalan yang terang benerang yaitu diinul islam…semoga Allah Ridla pada kita… semoga Syafaat Nabi Muhammad akan kita peroleh pada hari Qiamat kelak… Malapetaka, lebih banyak terjadi akibat kejahiliyahan modern ini, karena kejahiliyahan ini mempunyai banyak ‘wajah’, mempunyai banyak kekuatan dan menciptakan kemudahan material bagi manusia. Dengan kekuatan tersebut terkadang ‘kejahiliyahan’ tak tampak lagi sebagai sesuatu yang bathil, akibatnya jahiliyah modern ini jauh lebih berbahaya dibanding jahiliyah masa silam.
Sebagai contoh, jika bangsa Arab mengubur anak perempuan hidup hidup maka pada saat ini masih di dalam kandungan pun sudah di bunuh (aborsi) karena takut menanggung aib, bahkan ada yang lahir kemudian bangkainya tidak dikubur tetapi diletakkan di kardus dan lain-lain.
Orang jahiliyah membunuh sambil mencari tempat yang sepi, tetapi orang modern tidak jarang yang dilakukan di tempat ramai seperti aborsi di rumah sakit dan lain sebagainya. Orang jahiliyah lama membunuh anaknya dilakukan karena kebodohannya, orang jahiliyah modern justru di lakukan oleh orang yang ahli dan ber IQ tinggi seperti dokter atau dukun bayi sejenisnya. Meskipun tidak semua profesionlisme tersebut berkutat dengan kejahiliyahannya. Pra-Islam membunuh dengan cara diam diam (sendirian), zaman modern justru aborsi dilakukan secara beramai-ramai. Atau minimal satu orang lebih, yaitu pelaku dan ahli peng-aborsian. Dan tentunya masih banyak kesamaan yang lainnya.
Mari kita pertahankan Akidah Islamiah sesuai Al Qur’an & Hadis kita hingga  “walaa tamu tunna ila wa antum muslimun”, jangan sampai dikotori oleh pengaruh-pengaruh Jahiliyah Modren seperti tersebut diatas. Semoga artikel singkat ini ada manfaatnya.
Wasslm. Wr.Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar